Sidikalang – Jum’at tanggal 27 Oktober 2023 Seluruh Aparatur Pengadilan Agama Sidikalang melaksanakan shalat Ashar berjama’ah Mushalla An-Nur Pengadilan Agama Sidikalang dilanjut dengan mendengarkan tausyiah. Adapun protokol adalah Bapak Roihan Asy’adi Hasibuan dengan tausyiah yang dibawakan oleh Bapak Surya Darma Syahputra Berutu, M.Ag
Berawal dari hadis nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam Dari Umar radhiallahu’anhu juga dia berkata: “Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lutut beliau (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam kemudian Rasulullah bersabda: Islam adalah hendaklah kamu :
- Mengucapkan dua kalimat Syahadat
- Mendirikan shalat wajib 5 waktu
- Membayar zakat
- Puasa Ramadhan
- Melaksanakan haji bagi yang mampu.
Kemudian rasul ditanya “Beritahukanlah kepadaku tentang Iman“ selanjutnya Rasulullah bersabda : Engkau beriman kepada :
- Iman kepada Allah
- Iman kepada Malaikat
- Iman kepada Kitab
- Iman kepada Rasul
- Iman kepada hari akhir
- Iman kepada taqdir baik dan buruk.
Selanjutnya Dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan.” Maka Rasulullah bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak mampu melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
Setelah mendapat kan jawaban dari Rasullullah Kemudian orang itu berlalu dan aku (Umar) berdiam diri sebentar. Selanjutnya beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya?” Aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” (Riwayat Muslim) Tausiah ini ditutup dengan kata kata mutiara
لَقَدْ يُرْجَى لِجَارِحِ السَّيْفِ بُرْءٌ * وَلاَ بُرْءَ لِمَا جَرَحَ اللِّسَانُ
yang Artinya Kalau pedang melukai tubuh masih ada harapan sembuh, kalau lidah melukai hati kemana obat akan dicari..
Seusai mendengarkan tausyiah, dilanjutkan gladi upacara peringatan hari Sumpah Pemuda sekaligus Apel Sore. (Tik)